Di sebuah desa, ada sepasang suami istri yang bernasib baik. Mereka
mempunyai angsa yang bertelur telur emas. Setiap hari, mereka mendapatkan telur
emas dari si angsa. Mereka pun hidup dari hasil telur emas yang dijual.
Suami istri itu sangat beruntung bisa memiliki telur emas, tetepi mereka
masih merasa kekurangan. Mereka berpikir bahwa mereka tidak memiliki harta yang
cukup. Mereka tidak kaya raya meskipun memiliki telur emas. Suami istri itu pun
berandai-andai, jika angsanya bisa bertelur telur emas, pasti ada banyak emas
di perutnya.
“Kalau tempat penyimpan telur di perutnya bisa kita keluarkan, kita bisa
ambil telur emas sebanyak yang kita mau, Pak!” kata sang istri bersemangat.
Mereka lalu sepakat membunuh angsa itu lalu memeriksa tempat penyimpan
telur di perutnya. Namun, ketika mereka membuka dan memotongnya, perut angsa
itu ternyata sama dengan angsa lain. Perut emas yang mereka bayangkan tidak ada
sama sekali. Mereka pun saling pandang dan sangat kecewa.
Sepasang suami istri itu tidak jadi kaya raya. Mereka harus menanggung
akibat sikap serakah itu sekarang. Kini, angsa yang menghasilkan telur emas
sudah mati. Tidak ada lagi angsa, tidak ada lagi telur emas. Itu semua akibat
keserakahan mereka sendiri.
Cerita
ini diadaptasi dari cerita The Goosethat Laid the Golden Eggs karya Aesop. Versi asli The Goose thatLaid the Golden Eggs bisa dilihat disini ya.
0 Response to "Angsa dan Telur Emas"
Posting Komentar